KONFEDERASI Sepak Bola Asia (AFC)
mendukung langkah PSSI melakukan rekonsiliasi. Sebab, dengan merangkul kembali
semua elemen, sepak bola Indonesia diyakini bakal berprestasi. "Sepak bola
Indonesia memiliki banyak potensi, dan itu akan berbuah sukses bila semua
elemen bisa bersi nergi," kata Purushottam Katel yang menjadi wakil AFC (Asian
Football Confederation) dalam kongres tahunan PSSI di Bandung hari ini (8/1).
<
Kongres PSSI hari ini memang
mengusung semangat besar rekonsiliasi. Karena itu, pengesahan status Persebaya
Surabaya, Persibo Bojonegoro, dan Persema Malang, tiga tim yang telah tiga
tahun dicekal dari kompetisi resmi, menjadi salah satu agenda resmi. "Kongres
tetap berjalan dengan semua agenda yang sudah ditetapkan. Dan, untuk Persebaya,
itu sudah menjadi komitmen pengurus PSSI yang baru," ujar Wakil Ketua Umum
PSSI Joko Driyono di Bandung kemarin (7/1).
<
CEO PT Persebaya Indonesia Cholid
Ghoromah juga optimistis harapan panjang warga Surabaya agar Persebaya kembali
ke kompetisi resmi segera terwujud. "Saya percaya dengan komitmen PSSI yang
baru ini," ujar Cholid.
<
Sebelumnya, Manajer Persema Totok
Sukarjito yang bertemu Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di Makostrad (Markas
Komando Strategi Cadangan Angkatan Darat) Jumat lalu (6/1) juga menyampaikan,
secara lisan Edy sudah mengizinkan Persebaya, Persema, dan Persibo bermain di
Divisi Utama.
<
"Pengesahannya tinggal menung gu
kongres di Bandung," kata Totok. Pernyataan Joko itu juga sinyal kesekian yang
dilemparkan para pejabat PSSI terkait Persebaya dan dua klub lainnya yang
dicekal dari kompetisi resmi sejak 2013.
<
Sebelumnya, Hidayat, anggota
Executive Committee (Exco) PSSI, menyatakan hal serupa. "Kembalinya Persebaya
ke kompetisi resmi itu sudah tidak terbendung lagi. Pak Edy (Rahmayadi, ketua
umum PSSI, Red) juga memiliki spirit besar untuk itu," kata Hidayat di
sela-sela rapat exco di Makostrad, Jakarta.
<
Sementara itu, Sekjen PSSI Ade
Wellington mengatakan, bila tidak ada aral melintang, Persebaya, Persema
Malang, dan Persibo Bojonegoro disahkan di kongres nanti. "Kami sedang
berusaha untuk meyakinkan voters agar bisa memuluskan agenda itu di kongres
nanti," tutur Wellington.
<
Joko menjelaskan, secara teknis,
kongres sudah siap digelar. "Persiapan sudah 100 persen, semua delegasi sudah
siap datang, dan agenda sudah ditetapkan," katanya. Di luar soal pengesahan
status Persebaya, Persibo, dan Persema, agenda penting lainnya adalah football
development, tim nasional, format kompetisi, dan manajerial organisasi.
<
Sementara itu, CEO Bhayangkara FC
Gede Widiade menyatakan, kehadiran timnya di kongres tidak lagi menggunakan
nama Persebaya seperti yang terjadi pada kongres pemilihan ketua umum PSSI di
Jakarta pada 10 November 2016. "Saya datang atas nama Bhayangkara FC," kata
Gede sambil menunjukkan ID card kongresnya yang bertulisan Bhayangkara FC.
<
Dari Bojonegoro, CEO Persibo
Abdullah Umar menyatakan, pencabutan sanksi dan pengesahan legalitas Persibo
sudah tidak menjadi beban. Sebab, sudah ada kepastian bahwa Persibo bersama
Persebaya dan Persema bakal diputihkan statusnya. Keyakinan itu datang dari
tiga hal. “Yakni, pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, hasil rapat Exco pada 6
Januari lalu, dan suasana yang dia rasakan di lokasi kongres," katanya kepada
Jawa Pos Radar Bojonegoro.
<
Dia menjelaskan, pertemuan dengan
Ketua Umum PSSI membuahkan hasil positif, yaitu Persibo bakal diakomodasi untuk
bisa bermain pada Divisi Utama. Rapat Exco Jumat (6/1) lalu, juga mengakomodasi
bahwa tiga klub bakal itu masuk pada kasta Divisi Utama. "Sedangkan suasana
tempat kongres benar-benar kondusif," imbuhnya. (ben/zky/fiq/c17/ttg)
<
Story
provided by Jawa Pos